Kujabat mesra tangan ayah
urat2 daging tua keras terasa
mataku tersenyum, mataku menyapa
anak yang pulang disambut mesra.
Tapi matanya, mata yang menatapkan
kolam2 derita dan pudar bulan pagi
garis2 putih lesu melingkungi hitam suram
suatu kelesuan yang tak pernah dipancarkan dulu.
Kelibat senyum matanya masih jua ramah
akan menutup padaku kelesuan hidup sendiri
bagai dalam suratnya dengan kata2 riang
memintaku pulang menikmati beras baru.
Anak yang pulang di sisi ayahnya, maka akulah
merasakan kepedihan yang tercermin di mata
meski kain pelikatnya bersih dalam kesegaran wuduk
dan ia tak pernah merasa, sebab derita itu adalah dia.
- Usman Awang, Bahasa Alam -
* * *
Seingat saya, sajak ni ada dalam silibus pelajaran saya masa sekolah menengah dulu.
Saya belajar sajak ni masa saya form 3.
( kalau tak silap la )
Saya suka sajak ni.
Sajak ni mengingatkan saya pada ayah saya.
Urm, rindu kat ayah.
Mak pun saya rindu jugak.
( Dua2 gambar ni saya snap masa kat stesen minyak )
Ok, kesimpulannya, entry ini agak mengarut.
Cuma nak menyatakan rindu seorang anak terhadap ibu bapanya.
Sekian 0_o
1 comment:
sy pon windu my parents ... (~.~)
Post a Comment